Sejak kemarin, isu hangat bermunculan di kalangan industri hiburan yang datangnya dari UMA (United Asia Management), sebuah manajemen gabungan di mana beberapa perusahaan besar menanamkan modal mereka bersama-sama, hingga berbagai macam spekulasi beredar menyebabkan efek yang cukup besar.
Pertama-tama, berita ini mengundang respon yang cukup dingin dari masyarakat umum, seperti, (1) ada pergerakan yang mencurigakan untuk mencegah aktifitas artis mereka yang diblacklist bahkan di luar Korea; (2) Industri KPOP pada akhirnya akan mulai pudar dikarenakan kemunduran kualitas musik yang dipupuk untuk menyusul pola yang ditentukan oleh United Management; (3) Masyarakat tidak akan lagi bertoleransi dengan produk UAM seolah masih ada kesabaran yang tersisa setelah cukup lama dipaksa untuk bisa menerima semua produk yang ‘disajikan’ oleh perusahaan besar para idola ini; (4) Ini merupakan strategi khas mereka untuk memonopoli pasar, yang tidak membiarkan pintu gerbang terbuka untuk artis selain Hallyu wave.
Ada juga pendapat yang menganggap bahwa ini adalah taktik kotor SM untuk menahan aktivitas JYJ di luar negeri. Karena bagaimanapun juga kenyataannya tidak jauh dari itu, terutama bila melihat JYJ yang telah menapakkan kaki mereka pada kesuksesan yang mendunia, disokong oleh para fans yang jumlahnya membludak dan popularitas yang tidak dapat disangkal lagi, dan prestasi ini dicapai tanpa adanya campur tangan agen manapun di luar negeri. Besarnya penjualan tiket konser JYJ di Jepang dan Taiwan beberapa hari yang lalu adalah salah satu contohnya. Tidak perlu disebutkan bahwa besarnya antusias fans dan media pada konser World Tour pertama mereka di Thailand, yang diadakan setelah konser besar gabungan beberapa grup idola KPOP, adalah bukti valid bahwa popularitas mereka tetaplah abadi dan fans tetap setia sampai saat ini.
Melahirkan bintang yang mendunia popularitasnya kadang membutuhkan waktu yang lama. Pada kasus JYJ, seluruh aktifitas mereka, dihitung dari periode debut mereka dalam formasi THSK di Jepang sejak tahun 2005 hingga aktifitas terbaru mereka sebagai JYJ tahun lalu, kebanyakan berfokus di industri musik Jepang dan Asia Tenggara sementara kegiatan mereka di dalam negeri hampir ditinggalkan. Sebagai hasil menyanyi dan muncul di siaran program hiburan dengan penguasaan bahasa Jepang yang fasih, JYJ lebih dikenal sebagai artis Jpop daripada KPOP di Jepang.
Dalam situasi Jepang pasca bencana saat ini, industri hiburan agak melemah cukup lama. Oleh karena itu, prospek untuk mengejar kembali demam Kpop yang belakangan ini sedang booming di Jepang tidak begitu menjanjikan. Sekarang, mari kita bahas beberapa alasan kenapa JYJ punya potensi untuk menembusnya, dengan bantuan dari seluruh fans di dunia yang tidak berkurang dan malah bertambah jumlahnya di Jepang dan Asia Tenggara sampai saat ini: (1) Tingginya level bakat musik mereka, kemampuan vokal, menari, aura bintang yang melekat pada diri mereka ditambah wajah yang tampan yang bisa dibandingkan dengan aktor-kator papan atas; (2) Saat ini mereka disebut sebagai artis multitalent dengan kemampuan menyanyi dan akting; (3) Mereka bukan lagi artis Kpop, melainkan ‘trio’ penyanyi dunia.
Kelemahan khas penyanyi wanita adalah kesulitan mereka dalam mempertahankan kesetiaan para fansnya, yang merupakan kontribusi besar dalam membuat popularitas seorang artis berakhir tidak begitu lama, yang bahkan tidak lebih dari beberapa tahun saja. Contohnya saja **A yang dulunya dalah pelopor artis Kpop dalam membuka jalan ke pasar industri Jepang.
Di lain pihak, ‘grup trio pria’ memiliki keuntungan dalam menarik minat fans hingga tiga kali lipat. Ditambah lagi, ada kesempatan lebih untuk melebarkan jangkauan dan intensitas kesetiaan fans yang bahkan datangnya dari gender dan generasi yang berbeda. Para fans JYJ contohnya. Seorang cewek single menarik pacarnya untuk menjadi fans sementara wanita yang sudah menikah pun dapat membuat suami dan anak-anaknya untuk menjadi fans. Mereka terbiasa mendengarkan musik JYJ di dalam perjalanan mereka berangkat kerja, sekolah, bahkan di rumah dan berakhir menjadi fans.
Rasanya lega melihat betapa beruntungnya JYJ karena mereka TIDAK LAGI menjadi ‘boneka perusahaan management’.
JYJ adalah bagian dari TVXQ! Kalian adalah para pria berani dan bebas! Penyanyi trio dunia! Kami akan selalu menjadi sayap kalian hingga kalian bisa terbang tinggi dan tidak akan ada satupun orang jahat menyentuh kalian …..
* humm, … ini bener-bener artikel yang cukup berat untuk
diterjemahkan
dibaca, saya udah bisa menebak kemungkinan hal semacam ini terjadi ketika ngeliat banyak show dan acara JYJ dibatalkan secara sepihak dan tiba-tiba. Tapi ya, bahkan dalam industri musik, politik hukum Marxis pun berperan besar untuk kemajuan seorang artis.You have money, you win. You have power, you rule.
diterjemahkan
dibaca, saya udah bisa menebak kemungkinan hal semacam ini terjadi ketika ngeliat banyak show dan acara JYJ dibatalkan secara sepihak dan tiba-tiba. Tapi ya, bahkan dalam industri musik, politik hukum Marxis pun berperan besar untuk kemajuan seorang artis.You have money, you win. You have power, you rule.
Baiklah, itu cuma pendapat saya aja, yang paling penting sekarang adalah kita tetap setia dengan JYJ dan TVXQ karena mereka tetap satu!
iya, nggak? Iya, kan? =D
0 komentar:
Posting Komentar