Pages

Minggu, 08 Mei 2011

Fans JYJ di Jepang Membuat Pernyataan Yang Menentang Avex



Menanggapi soal kontroversi yang terjadi perihal pembatalan konser amal JYJ di Jepang yang terjadi dikarenakan permasalahan hukum yang membelit antara JYJ dan Avex, selaku pihak yang bertanggung jawab untuk kegiatan JYJ selama di Jepang. Fans JYJ di Jepang mengekspresikan dukungan mereka terhadap trio JYJ ini dengan memrilis sebuah pernyataan.

Para fans JYJ di Jepang ini mem-posting sebuah pernyataan yang menentang Avex dengan harapan, hal ini dapat menghapuskan larangan atas kemunculan JYJ di siaran televisi di Jepang. Dalam pernyataan tersebut disebutkan  bahwa, “Semenjak bulan September 2010, perusahaan ini (Avex) telah mulai melarang kemunculan JYJ di berbagai acara televisi Jepang. Pelarangan juga terjadi pada situs online yang menyediakan jasa untuk mendengarkan lagu-lagu JYJ. Selama periode tersebut, para fans telah menunggu dengan sabar agar pelarangan tersebut dicabut dan juga menuliskan permohonan mereka pada Avex. Namun hingga hari ini, kami tidak menerima balasan atau penjelasan apapun mengenai permasalahan ini. JYJ, yang pernah tinggal cukup lama di Jepang, mereka ingin mengadakan konser amal [yang direncanakan untuk korban gempa dan tsunami di Jepang] namun tidak dapat melakukannya karena permasalahan kontrak antara mereka dengan pihak management artisnya. Mereka (Avex) memberikan alasan yang dapat membahayakan JYJ sehingga JYJ tidak dapat tampil di Jepang. Kami merasa bahwa pelarangan Avex atas konser amal ini terlalu mengada-ada. Kami rasa Avex menggunakan kekuatannya sebagai management artis yang besar untuk melarang JYJ melakukan aktivitas keartisannya di Jepang dan kami berharap JYJ dapat segera melakukan aktifitas bermusiknya kembali.”
Beberapa hal yang dikemukaan pada pernyataan tersebut diantaranya adalah:
1. C-JeS mulai berdiri sebagai perusahaan management artis semenjak bulan Desember 2009 di Korea, dan perusahaan ini membuka kerjasama dengan siapa saja yang mau bekerja sama dengan artis mereka. Avex [selanjutnya akan disebut 'perusahaan anda'] sebelumnya mengatakan bahwa Vice President mereka adalah salah satu teman dekat dari penanggung jawab dari C-JeS. Lalu kemudian, perusahaan anda menyatakan bahwa anda tidak mengetahui sama sekali perihal penandatangannan kontrak antara JYJ dengan C-JeS dan menggunakan hal ini sebagai alasan untuk menyatakan bahwa JYJ teleh melanggar kontrak. Bukankah prosedur wajarnya adalah saling mencari informasi mengenai masing-masing pihak sebelum akhirnya menandatangani kontrak kerjasama?
2. JYJ saat ini adalah duta dari World-Oka, dan mereka mewakili Korea dalam berbagai macam acara untuk menarik perhatian internasional. Kegiatan mereka dan keterlibatan publik di Korea tidak pernah terganggu dengan kenyataan bahwa management yang mengurusi aktifitas JYJ saat ini adalah C-JeS. Bagaimana bisa pelarangan aktivitas JYJ di Korea, jadi berdampak pula pada kegiatannya di Jepang, bahkan sekarang dikaitkan pula dengan perusahaan management yang mengurus kegiatannya di Korea?
3. JYJ memulai kegiatan keartisan mereka di Jepang semenjak bulan April 2010. Penuntutan atas JYJ terhadap SM dan kontrak eksklusif mereka terjadi di bulan Oktober 2009. Namun, perusahaan anda menjadikan “kemungkinan bahwa dengan adanya konflik antara JYJ dengan SM dapat membatalkan pula kontrak anda dengan JYJ” sebagai alasan untuk melarang kegiatan JYJ di Jepang. Permasalahan antara Tohoshinki dengan SM berbeda dengan masalah antara JYJ dengan perusahaan anda – namun anda menyatakan seolah-olah masalahnya sama dan menyebabkan kebingungan di masyarakat.
4. Avex menolak semua kenyataan yang telah dikemukaan, dan menggunakan hal-hal yang tidak masuk akal untuk mempermasalahkan kewajiban anda sebagai pihak management artis terhadap JYJ. Hal ini telah membatalkan kontrak anda dengan JYJ secara langsung. Hal ini menjadi membingungkan ketika [perusahaan anda] tidak menyediakan akomodasi dan izin untuk membuat acara untuk JYJ karena permasalahan kontrakI. Menolak permohonan fans dan JYJ sendiri untuk kembali melanjutkan aktivitas mereka di Jepang dan membiarkan mereka (JYJ) hiatus (tidak melakukan kegiatan apa-apa) selama 8 bulan adlah perbuatan yang sia-sia.
5. Perusahaan anda telah menolak semua kegiatan JYJ di Jepang namun masih menjual CD dan DVD mereka. Bahkan pada selebaran dari Oricon yang termasuk kedalam paket CD dan DVD tertulis, “sebelum dijual, pihak management perusahaan telah meminta agar jumlah penjualannya tidak dimasukan pada Oricon Chart.” Hal ini menjadi perhatian publik – para fans akan terus mendukung dan membeli produk-produk JYJ namun usaha mereka tersebut tidak berdampak pada publisitas terhadap hal ini dan JYJ.
Para fans JYJ di Korea pun telah menunjukan rasa frustrasi mereka dan permohonan agar JYJ jadat kembali melakukan kegiatan keartisan mereka, namun belakangan ini fans Jepang lebih tenang dalam menyuarakan hal ini. Walaupun begitu, pernyataan ini dirilis oleh para fans JYJ di Jepang untuk menunjukan secara jelas bahwa mereka telah mencapai puncak kesabarannya dan meminta perhatian dari dunia akan hal ini. Para ahli dibidang ini menyatakan, “Hal ini menunjukan telah muak dengan segala cara yang dilakukan oleh Avex untuk menjegal setiap kegiatan JYJ di Jepang.”
Bahkan sebelum para fans merilis pernyataan ini, CEO dari C-JeS Baek Changju merilis pernyataan pada situs mereka untuk fans Jepang pada tanggal 28 April, dan mengatakan, “Acara konser ini diselenggarakan sebagai ucapan terima kasih kepada para fans yang telah dengan sabar menunggu. Kami akan menggunakan segala cara agar dapat menyelenggarakan konser ini dengan sukses. Tidak perduli berapa banyak hambatan yang akan menghadang, JYJ akan terus maju kedepan, selama JYJ masih bisa menyediakan musik yang indah bagi para fans, kami akan tetap berusaha. Kami akan berusaha terus tak perduli berapa banyak biaya yang harus dikeluarkan untuk hal ini.”

0 komentar:

Posting Komentar