Pages

Sabtu, 19 Maret 2011

Apakah nasib sial dari “Jangka Hidup 5 tahun” untuk grup2 idola masih berlaku?



Ada sebuah pepatah “pembawa/bernasib sial” terhadap lamanya berdiri suatu grup2 idola di dalam industri musik Korea dalam jangka waktu lima tahun. Meskipun banyak yang terjatuh terhadap “kutukan” tersebut, tapi banyak juga yang membuktikan kalau ini salah, dan perwakilan dlaam kasus ini adalah  Big Bang.

Grup yang debut pada tahun 2006 ini mendeklarasikan diri mereka sendiri menjadi artis diantara seorang artis dan seorang musisi dalam jalan talenta dan style. Banyak yang percaya kalau “garis hidup” grup  memanjang karena konsisten (dan kesuksesan) mereka mengadaptasi dari gaya2 baru.
G-Dragon berkomentar, “kami telah bersama selama 5 tahun, akan dihitung 6 tahun untuk tahun ini, dan telah berpromosi di Jepang selama 2-3 tahun. Ketika sedang berpromosi, kami telah bekerja keras untuk keluar/menyelesaikan masalah2 yang kami miliki dengan sistem2. Ini mengesalkan bagi kami melihat teman2 lain tidak bisa menyelesaikan konflik2 dengan agensi2 mereka. Kami ingin menjadi lembar jawaban untuk grup2 idola.”
Ketika Big Bang adalah perwakilan dari kasus, mereka pastinya tidak hanya satu2nya yang mematahkan “nasib sial”.  TVXQ, yang debut di tahun 2004 bertemu sebuah hal2 yang tidak beruntung dan terbagi di tengah2 karir mereka yang sedang mengembang, namun masih memelihara   ‘TVXQ brand’ dan kekuatan sebagai ikon Hallyu. 
Super Junior, yang debut di tahun 2005, memiliki satu member yang sedang militer dan satu lagi baru2 ini pergi tapi mereka masih menjadi satu grup abadi karena fanbase Internasional mereka yang kuat.
Salah satu perwakilan industri menyatakan, “Di dalam industri sering mengatakan kalau tak perduli betapa populernya sebuah grup, ada semacam “perubahan pasang surut” setiap lima tahun. Tapi belakangan, melihat grup sepeerti Big Bang, ada sebua perubahan pemikiran. Tergantung pada arahan dan pola pikir musikal yang dimiliki grup, kehidupan mereka itu panjang atau singkat. Idola2 lebih baik dipersiapkan akhir2 ini dan dalam rangka menghindari digantikan, mereka menuju pasar lainnya seperti akting yang sekarang menjadi sebua kebutuan.”

0 komentar:

Posting Komentar